Sunday, June 10, 2007

About Tamara Bleszynski [Second edition..]

Proudly Present:
Second Edition Post about my idol...so nice..
Yupz, cerita yg mengharukan..esp 4 me..
Betapa hidayah itu ada dimana saja dan untuk siapa saja..yah semoga masih dibukakan pintu hidayah untuk kita semua agar jadi lebih baik dari sekarang,.
Smoga cerita ini bisa memperkuat iman kita as a moslem, amien...
begin..
"Suatu senja di Australia, saat saya sedang berkumpul bersama teman-teman di halaman sekolah, saya melihat bulan sabit dan bintang berdekatan. Tak lama kemudian, setelah saya renungkan, saya baru sadar bahwa pemandangan yang amat menakjubkan itu seringkali saya saksikan di Tanah Air. Tapi, dimana ya ?Saya baru ingat bahwa itu adalah lambang yang terdapat di kubah atau menara masjid. Pemandangan inilah yang mengantarkan saya kepada Islam. saya bersyukur dapat hidayah-Nya justru ketika berada jauh di negeri orang.Sejak kejadian itu saya tertarik untuk mengetahui Islam labih dalam. Saya sering mengamati perilaku umat Islam di Australia. Para pemeluk Islam ini sangat taat beribadah, terutama shalat lima waktu. Bahkan, disuruh tidak makan pun (puasa) mereka mau. Sungguh Islam merupakan agama yang sarat dengan nilai-nilai filosofi.Tamara Nathalia Christina Mayawati Bleszynski, itulah nama lengkap saya. Tapi saya lebih dikenal dengan nama Tamara Bleszynski. Papa saya berasal dari Polandia, Eropa Timur. Ia beragama Kristen Katolik. Sedangkan mama bernama Farida Gasik, orang jawa Barat, beragama Islam. Karena orang tua saya bercerai, akhirnya saya ikut papa dan sekaligus mengikuti agamanya.Ketertarikan saya pada agama Islam, juga terpaut pada sisi ketaatan pemeluknya. Hal semacam ini menurut saya jauh berbeda dibanding dengan keyakinan saya yang lama. Saya juga penasaran dengan gambaran sosok Tuhan dan nabi dalam Islam. Saya mengamati, dalam agama lain, sosok Tuhan dan nabi digambarkan secara konkret. Walau pun demikian Tuhan dan Nabi sangat dekat dengan mereka, lebih dekat dari urat leher manusia.Berawal dari rasa penasaran dan ketertarikan itulah saya mulai mempelajari beberapa buku mengenai Islam. Saya juga membaca Al-Qur'an untuk mengetahui dan membandingkan ajaran yang saya peluk dahulu. Ternyata ajaran-ajaran Al Kitab itu ada juga dalam AlQur'an, seperti kisah Nabi Isa. Namun Al-Qur'an lebih komplit, dan sisi pandangannya berbeda dengan keyakinan yang selama ini saya anut. Setelah melalui proses pengamatan dan belajar selama beberapa bulan, akhirnya saya putuskan untuk memeluk agama Islam.




Masuk Islam

Keinginan saya untuk masuk Islam saya sampaikan kepada mama. Keputusan itu membuat mama bahagia. Mama menyambut baik keputusan saya itu. Papa pun tak menghambat niat baik saya itu. Beliau memahami keputusan saya. Keluarga kami memang sangat demokratis.Walaupun papa seorang Katolik, toh ia sudah tinggal di Indonesia selama 40 tahun, dan memahami budaya kaum muslim. Papa sering menyumbang untuk pembangunan masjid, dan pada bulan puasa papa suka menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa. Hal inilah yang membuat saya bangga kepada papa. Singkat cerita, pada tahun 1995 lalu saya mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat.Selanjutnya, dalam proses perpindahan agama, awalnya saya akui cukup berat melakukan penyesuaian dengan agama baru itu. Berbagai cara saya lakukan untuk mempelajari Islam, terutama shalat. Antara lain membaca berbagai buku yang berisi tuntunan shalat.Saya juga menggunakan kaset penduan shalat. Mula-mula saya shalat memakai earphone, sambil mendengarkan petunjuk dari tape recorder. Tak sampai satu bulan saya sudah hafat semua bacaan dan gerakan shalat. Alhamdulillah, saya sudah dapat menjalankan shalat lima waktu.Setelah masuk Islam saya merasakan berbagai perubahan yang mencolok dalam hidup saya. Pikiran saya lebih tenang dan terbuka, karena saya punya pedoman dalam menilai yang benar dan salah, yang haram dan halal, juga yang baik dan yang buruk.

Dari "Saya Memilih Islam" - Gema Insani Pres, yang pernah dimuat Tabloit Jum'at "Mengapa Aku pilih Islam

dikutip dari : http://www.geocities.com/risanuri/agama/tamara_bleszynski.html

1 comment:

  1. hmmmm jarang ada orang yang agamanya karena pilihan sendiriii kebanyakan karena kelahiran... dan banyak yang tidak menyadarinya... tapi apapun itu... lets love each other


    *berfikir* agamaku apa yaa??

    ReplyDelete